+++
Sebelum kami tahu namanya, dalam percakapan kami menyebutnya "shandy" berdasarkan karakter dalam serial kartun sponge bob, karena kesamaan konstruksi gigi kelincinya (maafkan kami pak... sungguh kami cuma bercanda).
Setelah beberapa lama kami tinggal bertetangga akhirnya kami tahu dari orang-orang kampung bahwa nama yang sebenarnya dari "shandy" adalah Pak Bog. Maka sejak itu kami menyapanya dengan panggilan Pak Bog.
Pak Bog berusia sekitar 60 an, badannya kurus pendek agak bungkuk, perokok berat tetapi rajin dan ramah. Acap kali induk semang kami meminta jasa Pak Bog untuk membersihkan kebun dan taman di sekitar kompleks, atau menjadi asisten Pak Sis saat membangun kolam, memperbaiki gazebo, memasang genting, membangun garasi, menggali sumur, dan pekerjaan lainnya. Saat-saat itulah kami sekompleks sering mendapat sapaan, mengobrol dan mendengar kelakar-kelakarnya dalam bahasa jawa (karena Pak Bog tidak bisa berbahasa indonesia), dan kami menyukainya...
Setelah sekitar dua bulan sebelumnya kami mendengar kabar bahwa Pak Bog menderita penyakit paru-paru yang kronis karena kebiasannya merokok, beberapa hari yang lalu di suatu siang kami mendengar kabar bahwa Pak Bog sudah meninggal dunia.
Pak Bog dimakamkan di sebuah makam di atas bukit, meninggalkan seorang istri, empat orang anak dan seorang cucu perempuan. Pada saat melayat hari itulah akhirnya kami tahu bahwa nama lengkap Pak Bog adalah Bogiman Budiharjo...
Selamat jalan Pak Bog, semoga damai selalu di sisi-Nya. Amien.
+++