Saturday, March 22, 2008

sapikah















+++

Aku: sapikah?
Aku: sepertinya iya?
Aku: kok warnanya ijo?
Aku: ...
Aku: kok kakinya enam?
Aku: ...
Aku: kok bentuknya aneh?
Aku: "?"
Aku: kamu bingung?
Aku: ehm... iya...
Aku: hhhh!!! ya udah...

+++

Monday, March 10, 2008

stasiun pintar

+++

Akhirnya saya dapatkan lagi gambar bagus dari stasiun Metro TV setelah sekitar 6 bulan sebelumnya gambar yang ada selalu sangat buram dan tidak jelas meskipun posisi dan arah antena diubah-ubah.

Ada apa dengan Metro TV?
Sama sekali ini bukan iklan untuk Metro TV, tapi di tengah maraknya euforia kebodohan yang dipestakan dan dirayakan oleh tv lokal melalui acara-acara gosip, sinetron-sinetron tidak bermutu dan reality show yang hanya berisi gemerlap mimpi indah yang meninabobokkan masyarakat yang terhimpit oleh berbagai masalah, Metro TV menyajikan banyak hal yang membuat "pintar". Hanya saja, sekarang ini mungkin tidak banyak yang mampu menelan dengan baik semua informasi yang mengandung banyak "isi".

Tapi mari terus berharap semoga semakin banyak manusia Indonesia mampu menelan "informasi berisi" yang disajikan oleh media apapun, terutama dari stasiun tv-nya sendiri...

Mari terus berharap semoga sajian-sajian "bodoh tak bermutu" itu semakin tidak laku. Amin...

+++

Tuesday, March 4, 2008

lion and antelope



















+++

Beberapa waktu yang lalu, tersebutlah sebuah tempat dimana saya dan teman-teman sering nongkrong, namanya "MP", sebuah cafe kecil yang cukup cozy dengan style garden and gazzebonya. Berlokasi di daerah seputar jembatan Gondolayu, kami lumayan sering berkunjung karena cukup strategis dan sajian menu yang cukup variatif dan enak. Bahkan untuk ukuran seorang "saya" yang notabene tidak begitu suka ngafe.

Beberapa lama kami tidak berkunjung, ternyata "MP" telah pindah ke daerah ringroad utara, yang secara geografis tidak lagi di tengah-tengah bagi saya dan teman-teman. Dan tempat nongkrong kami itu tidak lagi strategis karena jauh, membuat kami malas berkunjung. Dan kami pasrah, mungkin sewa lokasinya menjadi lebih mahal sehingga akhirnya manajemen "MP" memilih untuk pindah tempat.

Lalu ada cerita yang kami dengar di kemudian...
Tersebutlah "MB" sebuah perusahaan makanan yang sudah cukup ternama di Yogyakarta. Omsetnya yang saya yakin ratusan juta rupiah tiap bulan mampu membuat perusahaan kecil yang sejenis seperti "MP" menjadi benar-benar kecil. "MB" inilah yang menurut kabar yang kami dengar telah membeli tempat dimana "MP" menyewa lokasi. Dan setelah kepemilikan lokasi itu berpindah tangan, "MP" tidak lagi bisa memperpanjang sewa. Dan hal ini terjadi dengan kesengajaan yang terencana lantaran anak pemilik "MB" yang masih remaja lebih suka menyeberang jalan dan hangout bersama teman-temannya di kafe "MP" daripada di tempat bapaknya sendiri. Kebetulan, lokasi "MP" dan "MB" hampir berhadap-hadapan terpisahkan oleh sebuah jalan raya.

Setelah mendengar cerita "MP" dan "MB" ini, kami hanya bisa membayangkan tayangan TV-One yang setting-nya sering mengambil background padang rumput afrika. Tentang Singa dan Antelope.

+++